Khotbah Tentang Benih Yang Tumbuh
Namun hanya 1 persen saja yang tumbuh.
Khotbah tentang benih yang tumbuh. Dari perumpamaan tentang penabur benih kita memahami bahwa bumi berbicara tentang tanah yang berarti hati manusia orang yang menerima benih yang ditabur. Apa arti bumi di dalam pengajaran yesus kali ini. Jika benih sayur maka sayurlah yang tumbuh. Khotbah dan renungan alkitabiah khotbah dan renungan bagi umat kristen yang membutuhkan.
26 29 perumpamaan ini diberikan setelah perumpamaan seorang penabur dan perumpamaan tentang pelita dan tentang ukuran serta diikuti oleh perumpamaan biji sesawi. Di matius 13 di dalam perumpamaan pertama dari yesus. Anda perlu menaruh benih di tanah yang subur supaya dia bertumbuh dan berbuah lebat. 2 benih ayat 26 yang melambangkan firman tuhan.
Meresapkan firman benih itu dari kodratnya kecil dan lemah. Di hari tuaku aku ingin terus menaburkan benih di sini. Agar benih itu dapat tumbuh dengan baik memerlukan pemeliharaan yang baik. Teman firman tuhan adalah benih.
Terjadinya firman tuhan dalam hidup manusia itu akan tumbuh seperti benih pelan tapi pasti yang sangat tergantung dari keadaan tanah dimana benih itu jatuh. Perumpamaan benih yang tumbuh adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh yesus kepada murid muridnya. Campuran antara tanah dan pupuk harus baik. Tidak akan mungkin benih sayur menjadi buah tidak mungkin pula benih buah menjadi sayur.
Firman tuhan yang anda baca dan renungkan setiap hari butuh tempat bertumbuh. Benih ini tidak dapat tumbuh di sembarang tempat. Jika kita menabur benih buah maka buah yang akan tumbuh. Dari perumpamaan tentang benih yang tumbuh secara diam diam yang yesus berikan di markus 4 26 29 ada 8 elemen yang dapat kita pelajari yaitu.
Aku hidup di tempat ini dan aku telah menaburkan jutaan benih pohon kayu. Anda tidak bisa menaruh benih di atas meja dan mengharapkannya tumbuh. Tapi aku tak akan berputus asa. 3 tanah ayat 26 yang melambangkan jantung manusia.
Kondisi tanah pun harus subur. Benih tidak menghasilkan buah. Kisah ini tercantum di dalam markus 4.